Sabtu, 18 Desember 2010

Catatan Seorang Kawan Tentang ISI

Saat gue selesai membaca ISI, gue kontan ketawa ngakak, berpikir, lalu menghela nafas (kalau ditulis mendesah takut dikira merangsang :p ).

Awal sekali dulu saat dia mulai menulis, banyak tulisan Dee Dee yang ketika gue baca membuat gue sempat berpikir, gila tulisannya kadang cadas meski tak jarang terlalu sombong dan banyak "keakuan" pribadi yang disertakannya.

Kemudian saat gue membaca tulisan-tulisan Dee Dee lainnya di Kompasiana, "cakep!" itu komentar berikutnya sambil nyengir sendiri. Meski masih banyak tulisan-tulisan Dee Dee yang terlalu sombong dengan menyerang beberapa pihak diwakili oleh fiksi-fiksinya.

Lalu gue mendengar kabar niatannya untuk menerbitkan sebuah buku, gue jadi penasaran banget. Cerita-cerita seperti apa yang akan ditampilkan. Dan akhirnya gue memesan sebuah ISI. Ketika telah selesai membaca dalam waktu kurang dari dua hari, gue berkomentar sendiri,

"SETAN CADAS JUGA EY!!"

Kenapa gue bilang setan cadas juga ?
Karena beberapa tulisan Dee Dee berhasil menyampah dan mengendap di otak gue (gue baca sambil mikir kali yeee..).

* * *

Beberapa tulisan Dee Dee yang sangat membekas di otak gue:

"HARI INI MATI"  (Monolog - Dialog)
Secara tidak langsung, di sini Dee Dee menampar sebagian perempuan dengan titel IBU, yang sudah kehilangan nurani ke-Ibu-annya. Menjual anaknya demi uang (manusia yang menurut gue termasuk golongan setan, dan gue sering ngumpat itu kalo liat berita-berita di-tipi tentang itu).

"ROKOK PEMBUNUH" (Monolog - Dialog)
Awalnya gue pikir kok ini kayak iklan iklan rokok (bahaya kanker dan janin :p ), kemudian setelah gue baca dan selesaikan, ternyata bercerita tentang seorang psikopat.

"CERITA BURUNG" (Flash Fiction)
Gue pikir ini cerita tentang burung apa ya, ternyata menceritakan tentang keadaan masyarakat sosial yang bobrok dan sudah menjalar kesebagian para penggede negeri ini

Bagian Cerita Cerita Pendek yang ditampilkan dalam buku ini juga sangat menarik dan berkesan, meski butuh sedikit waktu untuk memahaminya. Karena tidak semua ditampilkan secara gamblang dan vulgar. Seperti cerita di sebuah judul INDIGO yang bercerita tentang gadis dengan kelebihan indera keenam. Gue agak sulit memahami cerita ini awalnya, tapi akhirnya kesan yang coba ditampilkan bisa gue dapat pada paragraf terakhir cerita ini.

Kemudian bagian terakhir Tetralogi Roman yang diisi oleh empat cerita Roman berbeda dengan satu benang merah. Gue suka meskipun saat membacanya gue agak lompat-lompat karena nggak sabar ingin segera mengetahui akhir ceritanya.
Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!! Gue berteriak kencang dalam hati. Karena di sini Dee Dee berhasil menggambarkan bahwa cinta itu rumit, abstrak dan bukan picisan. Sakral! Bukan seperti cinta kebanyakan di sinetron-sinetron, atau cerita ABG labil yang kesannya terlalu mudah ngomong, "gue cinta lu!"
BAH!

* * *

Catatan gue untuk si penulis: Heh Dee Dee Sabrina betina jantan! Lu hebat, jangan disia-siain itu bakat ya... Kembangkan lagi keliaranmu dalam pena dan tulisan!! Gue suka bacanya!!


Oleh: Luqyana Vera

--------------------------------

*Bukan sebuah resensi sama sekali, ini hanya catatan seorang kawan setelah membaca buku ISI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar